Jl.Amri Yahya no.1,Gampingan
Wirobrajan, Special Region of Yogyakarta

mengundang Anda untuk hadir pada:

Pameran dan Presentasi Seniman
LANDING SOON #6 ARFAN SABRAN | RALPH KÄMENA

Pembukaan | Selasa, 22 April 2008 | 19.30
Seniman Bicara | Jumat, 25 April 2008 | 19.30

Lantai 2 Situs Kriya
Jogja National Museum
Jl. Amri Yahya no. 1,
Gampingan, Wirobrajan, Yogyakarta
Buka setiap hari,
22 – 29 April 2008,
10.00 - 18.00

Pameran ini diselenggarakan oleh Cemeti Art House.
Informasi: +62 274 371 015 | www.cemetiarthouse. com

===================
Arfan Sabran lahir di Makassar, 1981, dan baru saja menyelesaikan pendidikan magister Biomedik di Universitas Hasanuddin, Makassar .

“Suster Apung” adalah film dokumenter pertama Arfan Sabran, yang mendapat apresiasi yang besar baik pada tingkat nasional maupun internasional. Film ini memenangi tiga penghargaan Eagle Award 2006 yang diselenggarakan oleh Metro TV. Sejak itulah,
ia memutuskan untuk mulai menjinjing kamera dan menyalurkan kegelisahan pribadinya.

Soalan-soalan sosial adalah tema yang dipilih Arfan dalam film-filmnya. Ia menaruh perhatian terhadap isu-isu kebangsaan. Seperti generasinya, Arfan memahami sejarah
sebagai hal yang tak pernah berhenti, bersifat subtil, dan dengan demikian senantiasa subjektif. Pilihannya jatuh kepada kasus-kasus renik; sejarah minor
yang hampir tak pernah muncul ke permukaan. Seperti yang dikerjakannya selama menjalani program residensi LANDING SOON di Yogyakarta: ia menyigi perihalperistiwa pasca-1965 di Nanggulan, Kulonprogo.
Arfan membuat film tentang mati suri tetabuh gamelan di Dusun Grubug setelah tragedi G30S, di mana di dalamnya
terangkum kisah-kisah ideologi, diskriminasi, persahabatan, pengkhianatan, dan pendidikan.
Lewat film ini, Arfan menawarkan sebuah catatan sejarah
alternatif. Sekaligus menguji pandangan umum tentang siapa ‘lawan’ siapa ‘kawan’, atau tudingan terhadap ‘korban’ dan ‘pelaku’.

Seniman Belanda, Ralph Kamena (40), berkarya dengan fotografi dan video. Ia memulai karir profesionalnya pada tahun 1995, setelah menyelesaikan studi di Akademi Seni Visual St. Joost di Breda, Belanda. Fokus utamanya adalah hal-hal yang berhubungan dengan arsitektur dan isu perkotaan. Seringkali bentang kota adalah ‘studio’-nya, tetapi ia juga terpikat kepada ruang-ruang privat dan interior. Ia menampilkan orang-orang dan perilaku mereka secara tidak langsung dengan cara memotret tempat-tempat yang mereka gunakan. Kämena mengapresiasi arsitektur, interior maupun eksterior, dengan perspektif bagaimana rancang bangun itu memfasilitasi kehidupan. Arsitektur dan kota pun menjadi ranah pengalaman. Dalam fotografi, Kämena menggunakan gaya dokumenternya sendiri. Ia juga bereksperimen dengan video, kerap kali melalui teknik animasi foto yang melibatkan pengalaman subyektif orang per orang tentang ruang dan waktu.

Selama tinggal di Yogyakarta, Kämena mengerjakan proyek tentang lanskap sistem birokrasi di Indonesia. Orang-orang dan lingkungannya dipotret secara apa adanya. Proyek ini adalah kelanjutan dari proyek para pemrogram komputer yang dikerjakannya tahun lalu di Rusia, juga merupakan salah satu fokusnya tentang
proyek birokrasi di Yogyakarta. Hasil karyanya akan diperlihatkan dalam sebuah instalasi video eksperimental.

Instalasi video ini hanya diperlihatkan secara privat.

LANDING SOON
merupakan program kerjasama pertukaran yang diselenggarakan oleh Heden, Den Haag, Belanda dan Rumah Seni Cemeti Yogyakarta,
Indonesia .
Didukung oleh Heden, Belanda dan Program Pengembangan dan Kebudayaan, Kedutaan Belanda di
Jakarta.

Supported by:
--------- --------- --------- ------
Rumah Seni Cemeti / Cemeti Art House
Jl. D. I. Panjaitan No. 41 Yogyakarta 55143 Indonesia
Telp/Fax. +62 (0)274 371015
Hp. +62 812 273 3564
Website: www.cemetiarthouse. com
Email: cemetiah@indosat. net.id
Buka/Open: Tuesday - Saturday, 09.00 - 18.00

Added by donkomo on April 22, 2008

Interested 1